WELCOME

WEB DESIGN

OTOMOTIF


Bukittinggi, Padek—Pelaksa­naan road race di jalan raya, seputar Kodim 0304 Agam di Bukittinggi yang dilaksanakan hampir setiap bulan, dan ter­akhir Minggu (15/7) lalu, di­per­tanyakan dan diprotes para pe­milik dan sopir angkutan yang ter­gabung dalam Organda Bu­kit­­­tinggi-Agam.

Mereka mengaku, akibat pelaksanaan road race yang rutin dilakukan sekali sebulan yang memanfaatkan jalan umum; sebagian jalan Sudirman dan Teja Kusuma, mata pencarian mereka pun turun sampai 50 persen.

“Ya, akibat dipagarnya seba­gi­an Jalan Sudirman dan Jalan Teja Kusuma untuk arena road race yang dilaksanakan hampir setiap bulan dan terakhir Ming­gu (15/7), hasil pencarian kami turun sampai 50 persen dari biasanya,” ujar Junaidi, 35, dan Hendra, 29, sopir angkot dan angdes kepada Padang Ekspres, kemarin.

Pada prinsipnya mereka tidak keberatan pelaksanaan road race dilaksanakan dengan memanfaatkan areal seputar kompleks Kodim 0304 Agam di Bukittinggi. Tapi jangan me­man­faatkan jalan umum; jalan Jendral Sudirman dan Teja Kusuma yang dipagar dengan atap seng oleh panitia, sehingga semua kendaraan dialihkan ke jalan lain oleh petugas Satuan Lulintas (Satlantas) Polresta Bukittinggi yang mengatur ke­lan­caran lalulintas.

Penyebab turunnya peng­ha­silan mereka, karena selain macet arus lalulintas, semua arus kendaraan dialihkan ke jalan lain.  ”Karena itu, Organda selaku induk organisasi kami diminta untuk menyampaikan keberatan kepada Pemko Bukit­ti­nggi yang memberikan izin pe­lak­sanaan, dan Polresta Bukit­ti­ng­gi yang memberikan izin ke­ramaian,” harapnya.

Hal tersebut, ternyata bukan saja jadi pembicaraan hangat di kalangan para sopir, tapi juga sudah sampai ke pengurus Or­gan­­da Bukittinggi-Agam untuk di­minta ditindaklanjuti.

”Betul. Pelaksanaan road race yang dilaksanakan di Ko­dim 0304 Agam di kota Bukit­ti­ng­gi dengan memanfaatkan sebagian jalan umum, Sudirman dan Teja Kusu­ma setiap bulan, dan terakhir Minggu (15/7), jadi keluhan para sopir angkot dan angdes yang tergabung dalam Organda Bukittinggi. Namun, karena selalu diizinkan Pemko Bukittinggi maupun Polresta Bukittinggi, kita tidak bisa ber­buat banyak,” ujar Ketua Organ­da Bukittinggi - Agam, Asril Man­za, kepada Padang Ekspres, terpisah, kemarin.

Asril berpendapat, seharus kalau pelaksanaan road race di kota Bukittinggi memang rutin dilaksanakan sekali sebulan seharusnya tidak memanfaatkan jalan umum. Tapi, betul-betul di track khusus, sehingga tidak merugikan masyarakat.

Kalau tidak ada arena khu­sus, panitia bisa mengalihkan ke tempat lain, yang sepi arus lalulintas, terutama angkutan umum. Misalnya sekitar lapa­ng­an pacu kuda dan Gadut, yang lahannya begitu luas.

“Agar tidak ada yang merasa dirugikan, kita berharap pada pelaksanaan road race berikut­nya, panitia tidak lagi melak­sanakan di Kodim 0304 Agam di Bukittinggi yang memanfa­at­kan sebagian jalan umum. Kita juga berharap kepada Pemko Bukittinggi dan Polresta Bukit­ting­gi, tidak memberikan izin kalau pelaksanaan road-race tersebut masih memanfaatkan jalan umum,” harapnya.

Akan Dievaluasi

Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi, berjanji akan meng­evaluasi pemberian izin kepada panitia road-race untuk masa mendatang.

Penegasan itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bukittinggi, Harma Zaldi, terpisah, kemarin. “Kalau pelaksanaan road race ada yang protes, karena meman­faatkan jalan umum dan merugi­kan kepentingan umum, kita akan evaluasi agar tidak diizin­kan untuk masa mendatang,” ujarnya.

Untuk mengevaluasi pem­be­­rian izin road race dimasa men­datang, menurut wawako, pihaknya terlebih dahulu akan meminta masukan dari SKPD terkait, terutama Kesbanglin­mas. Masukan yang sama juga akan diminta kepada Kodim 0304 Agam, sebagai tempat lokasi pelaksanaan road race yang selama ini dilaksanakan, karena Dandim 0304 Agam adalah bahagian Muspida Bukit­tinggi.  “Kalau memang pelaksa­na­an road race yang me­man­fa­at­kan jalan umum tersebut, dan ma­syarakat umum  Pemko Bu­kit­tinggi akan pertimbangkan un­tuk memberikan izin pada pe­laksaan road race mendatang,” tegasnya. (*)

Gelar road race, LSM Buleleng gaet IMI

Gelar road race, LSM Buleleng gaet IMI
Gelar road race, LSM Buleleng gaet IMI. (c) Christina Haire-IMI
Kategori
Olahraga
Motogp
 
0
Sumber: Bola.net


Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Buleleng menggandeng Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Bali untuk menggelar kejuaraan road race.
Ajang kejuaraan bertajuk "Buleleng Primax Road Race Open Championship 2012" itu digelar di Jalan Dewi Sartika Selatan hingga Jalan Udayana, Singaraja, hari Minggu (29/7) mendatang.
"Selain dengan IMI, kami juga mendapat dukungan dari Pamor Enterprise dan Pamor Automotive Club," kata Koordinator LSM Warga Besar Buleleng (WBB), Made Dasa Sarya di Singaraja, Jumat (27/7).
Kejuaraan dengan hadiah uang tunai senilai Rp 50 juta tersebut mempertandingkan 11 nomor dan akan diikuti 20 pebalap dari Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami ingin memberikan kesempatan kepada pebalap pemula Bali melalui ajang kejuaraan," kata Satya selaku ketua panitia.
Sementara itu, M. Arifin selaku sekretaris panitia menambahkan bahwa para peserta harus menggunakan sepeda motor sesuai spesifikasi asli, kecuali untuk kelas rakitan atau modifikasi.
"Kami hanya menganjurkan pebalap untuk mengubah kopling mekanik menjadi kopling tangan bagi kendaraan kelas bebek," ungkapnya. (ant/kny)
 sirkuit trans studio menjadi bukti para pembalap dimana mempertemukan pembalap-pembalap handal seperti ;...
iswandi muis.ikbal abu baedah.herman bass.basri bass.madypratama.firman adiatma.andy putra.imran nak pengkhayal semuanya berada dalam MP1 sidit kita akan lihat siapa yg lebih unggul
 baru mau start langsung mati apa jie mekanik ka pacce ko
 
12 Juli 2012 | 17:30 wib
Sirkuit Balap Lengkapi ''Youth Center''
  • Perluasan Diupayakan Tahun Ini
 0
 
 0
image
SOLO, suaramerdeka.com - Rencana perluasan sirkuit balap motor diharapkan bisa melengkapi youth center yang kini mulai dibangun di kompleks Stadion Manahan Solo. Wakil Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo pun berupaya merealisasi sirkuit yang dirancang memiliki panjang lintasan minimal 1,2 kilometer, sesuai standar kejurnas balap motor itu.
"Kalau gambar sirkuitnya sudah diajukan, anggarannya bisa segera dihitung. Jika memungkinkan, tahun ini dapat direalisasi sehingga melengkapi youth center atau Gelanggang Pemuda Bung Karno yang terletak di sebelahnya," kata pria yang akrab disapa Rudy itu, Kamis (12/7).
Sirkuit yang akan diperluas itu, nantinya diproyeksikan untuk menggelar kejuaraan-kejuaraan balap motor berskala regional maupun nasional. Sebab sirkuit yang telah ada sekarang, panjang lintasannya dalam satu putaran hanya sekitar 900 meter.
Arena road race yang menempati area parkir selatan Stadion Manahan, pernah digunakan untuk ajang balap motor pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng XIII/2009 yang dipusatkan di Solo. Selepas multievent tersebut, sirkuit digunakan latihan para pembalap Kota Bengawan dan sekitarnya setiap Selasa dan Kamis sore.
Salah seorang pembalap Solo, Agus ''Bledug'' Setiawan menyambut baik rencana perluasan sirkuit itu. Menurutnya, area sirkuit lama yang pernah digunakan saat Porprov, relatif sempit sehingga banyak tikungan di lintasan terebut.
"Lintasan lurusnya hampir tidak ada. Lagi pula aspalnya sekarang mulai ada yang mengelupas di beberapa titik, sehingga cukup berbahaya kalau pembalap yang berlatih tidak benar-benar waspada," ujarnya.
Rudy menambahkan, jika lahan sirkuit tersebut diperluas dan bisa digunakan kejurnas, maka olahraga otomotif di Solo bakal semakin menggeliat. "Sisi positif lainnya, anak-anak muda yang suka balapan, tidak kebut-kebutan di jalan. Biar mereka memiliki arena balap yang lebih representatif," tutur Rudy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar